Pelangikita

Saturday, November 26, 2011

Pasar Kaget


Rasanya andapun pernah punya pengalaman yang sama dengan saya, datang ke pasar kaget. Dahulu pasar kaget, identik dengan pasar malam. Para pedagang yang terorganisir membuka lapaknya saat mulai menjelang magrib sampai malam. Pasar itu diadakan disuatu daerah selama beberapa hari. Selain pedagang, ada tempat hiburan yang dibuka.

Sekarang pasar kaget tersebut relatif lebih banyak ditemui.Dan dari segi waktu, lebih teratur atau reguler, ada yang diadakan dimalam jum'at, malam sabtu, atau pagi dan malam minggu. Umumnya yang dijual adalah barang yang bisa dijual dengan harga terjangkau. Atau mungkin di bawah harga yang ditawarkan oleh pasaryang permanen. Karena kebanyakan diadakan dekat pemukiman biasa.
Tetapi, pasar kaget yang diadakan di jalan utama kota, dan dekat pemukiman kalangan menengah atas, berani menjual barang yang untuk ukuran pasar kaget relatif mahal. Kalau barang itu ditemukan di mall, saya tidak akan heran dengan harga tersebut. Dan herannya ada saja yang membeli. Pembelinyapun terlihat orang yang memang berasal dari kawasan menengah yang dekat dengat lokasi pasar kaget. Hal ini saya lihat di Jl. Juanda Depok, yang kebetulan posisi jalannya ada di belakang komp Pesona Kahyangan.

Artinya, pasar model seperti ini mampu menjadi alternatif bagi penjual dan pembeli untuk bertemu dan bertransaksi, seperti yang tertulis dalam buku-buku ekonomi dengan apa yang dinamakan  pasar dalam tinjauan masa lalu. Dan ini menjadi tugas dari pemda untuk mampu melihat potensi dari bentuk pasar ini. Seperti yang dilakukan oleh walikota Solo Joko Widodo yang sukses mengelola dan memberdayakan pedagang kakilima. Pola pemikiran seperti itu yang diharapkan dari para pejabat, karena warga mereka tidak hanya terdiri dari kalangan menengah atas, tetapi juga banyak yang berasal dari kalangan bawah.



 


Foto : pribadi


No comments:

Post a Comment