1945. Matt Busby ditunjuk menjadi manager dari tim yang berbasis di Old Trafford ini. Dia meminta sesuatu yang tidak biasa pada pekerjaannya, seperti menunujuk tim sendiri, memilih pemain yang akan direkrut sendiri dan menentukan jadwal latihan para pemain sendiri. Dia telah kehilangan lowongan manager di klub lain, Liverpool F.C. Pertama, Busby tidak merekrut pemain, melainkan seorang asisten manager yang bernama
Jimmy Murphy. Keputusan menunjuk Busby sebagai manager merupakan keputusan yang sangat tepat, Busby membayar kepercayaan pengurus dengan mengantar United ke posisi kedua liga pada tahun
1947,
1948 and
1949
1952. United kembali meraih gelar Divisi Satu pada
1952. Busby tahu, bahwa tim sepak bola tidak hanya membutuhkan pengalaman pemainnya, maka, dia juga berpikir untuk memasukkan beberapa pemain muda. Pertama-tama, pemain muda seperti
Roger Byrne,
Bill Foulkes,
Mark Jones dan
Dennis Viollet, membutuhkan waktu untuk menunjukkan permainan terbaik mereka, akibatnya United tergelincir ke posisi 8 pada
1953.
1956. Tim kembali memenangkan liga tahun
1956 dengan tim yang usia rata-rata pemainnya hanya 22 tahun, mencetak 103 gol. Kebijakan tentang pemain muda ini mengantarkannya menjadi salah satu manager yang paling sukses menangani Manchester United (pertengahan 1950-an, pertengahan akhir 1960-an dan 1990-an). Busby mempunyai pemain bertalenta tinggi yang bernama
Duncan Edwards. Pemuda asal
Dudley,
West Midlands memainkan debutnya pada umur 16 tahun di 1953. Edwards dikatakan dapat bermain di segala posisi dan banyak yang melihatnya bermain mengatakan bahwa dia adalah pemain terbaik. Musim berikutnya, 1956–57, mereka menang liga kembali dan mencapai final Piala FA, kalah dari Aston Villa. Mereka menjadi tim Inggris pertama yang ikut serta dalam kompetisi
Piala Champions Eropa, atas kebijakan FA. Musim lalu, FA membatalkan hak
Chelsea untuk tampil di Piala Champions. United dapat mencapai babak semi-final dan kemudian dikandaskan
Real Madrid. Dalam perjalanannya ke semi-final, United juga mencatatkan kemenangan dengan mengalahkan tim juara
Belgia Anderlecht 10–0 di
Maine Road.
Sebuah plat kenangan di
Old Trafford sebagai penghargaan untuk para pemain yang meninggal pada Tragedi München.
1958. Tragedi terjadi pada musim berikutnya, ketika pesawat membawa tim pulang dari pertandingan Piala Champions Eropa mengalami kecelakaan saat mendarat di
München,
Jerman untuk mengisi bahan bakar.
Tragedi München 1958 tanggal
6 Februari merenggut nyawa 8 pemain tim -
Geoff Bent, Roger Byrne,
Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones,
David Pegg,
Tommy Taylor dan
Liam "Billy" Whelan - dan 15 penumpang lainnya, termasuk beberapa staf United,
Walter Crickmer,
Bert Whalley dan
Tom Curry. Penjaga gawang United
Harry Gregg mempertahankan kesadaran saat kecelakaan itu dan dibawah ketakutan pesawat akan meledak, menyelamatkan
Bobby Charlton dan Dennis Viollet dengan mengencangkan sabuk pengamannya. Tujuh pemain United menginggal dunia di tempat sedangkan
Duncan Edwards tewas ketika perjalanan menuju rumah sakit. Sayap kanan
Johnny Berry juga selamat dari kecelakaan itu, tetapi cedera membuat karier sepak bolanya berakhir cepat. Jimmy Murphy mengambil alih posisi manager ketika Busby dirawat di rumah sakit, klub melanjutkan kompetisinya. Meskipun kehilangan pemain, mereka mencapai final Piala FA 1958, dimana mereka kalah dari
Bolton Wanderers. Akhir musim,
UEFA menawarkan FA untuk dapat mengirimkan United dan juara liga
Wolverhampton Wanderers untuk berpartisipasi di Piala Champions untuk penghargaan kepada para korban kecelakaan, namun FA menolak. United menekan Wolves pada musim berikutnya dan menyelesaikan liga di posisi kedua klasemen; tidak buruk untuk sebuah tim yang kehilangan sembilan pemain akibat Tragedi München.
1963. Busby membangun kembali tim di awal dekade 60-an, membeli pemain seperti
Denis Law dan
Pat Crerand. Mungkin orang yang paling terkenal dari sejumlah pemain muda ini adalah pemuda
Belfast yang bernama
George Best. Best memiliki keatletikkan yang sangat langka. Tim memenangkan Piala FA tahun 1963, walaupun hanya finis diurutan 19 Divisi Satu. Keberhasilan di Piala FA membuat pemain menjadi termotivasi dan membuat klub terangkat pada posisi kedua liga tahun 1964, dan memenangkan liga tahun 1965 dan 1967.
1968. United memenangkan Piala Champions Eropa 1968, mengalahkan tim asuhan
Eusébio SL Benfica 4–1 dipertandingan final, menjadi tim Inggis pertama yang memenagkan kompetisi ini. Tim United saat itu memiliki Pemain Terbaik Eropa, yaitu: Bobby Charlton, Denis Law and George Best. Matt Busby mengundurkan diri pada tahun
1969 dan digantikan oleh pelatih tim cadangan,
Wilf McGuinness.
1969. Setelah masa yang gemilang, United mengalami masa-masa sulit ketika ditangani Wilf McGuinness, selesai diurutan delapan liga pada musim 1969–70.
1970. Dia mengawali musim 1970–71 dengan buruk, sehingga McGuinness kembali turun jabatan menjadi pelatih tim cadangan. Busby kembali melatih United, walaupun hanya 6 bulan. Dibawah asuhan Busby, United mendapat hasil yang lebih baik, namun pada akhirnya ia meninggalkan klub pada tahun 1971. Dalam waktu itu, United kehilangan beberapa pemain kuncinya seperti
Nobby Stiles dan Pat Crerand.
Manager
Celtic yang berhasil membawa Piala Champions ke Glasgow,
Jock Stein, ditunjuk untuk mengisi posisi manager — Stein telah menyetujui kontrak secara verbal dengan United, tetapi membatalkannya — .
Frank O'Farrell ditunjuk sebagai suksesor Busby. Seperti McGuinness, O'Farrell tidak bertahan lebih dari 18 bulan, bedanya hanya O'Farrell bereaksi untuk menanggulangi penampilan buruk dari United dengan membawa muka baru ke dalam klub, yang paling nyata adalah direkrutnya
Martin Buchan dari
Aberdeen seharga £125,000.
Tommy Docherty menjadi manager diakhir 1972.
1974. Docherty, atau "Doc", menyelamatkan United dari degradasi namun United terdegradasi pada 1974, yang saat itu trio Best, Law and Charlton telah meninggalkan klub. Denis Law pindah ke Manchester City pada musim panas tahun 1973. Pemain seperti
Lou Macari,
Stewart Houston dan
Brian Greenhoff direkrut untuk menggantikan Best, Law and Charlton, namun tidak menghasilkan apa-apa.
1976. Tim meraih promosi pada tahun pertamanya di Divisi Dua, dengan peran besar pemain muda berbakat
Steve Coppell yang bermain baik pada musim pertamanya bersama United, bergabung dari
Tranmere Rovers. United mencapai Final Piala FA tahun 1976, tetapi mereka dikalahkan
Southampton.
1977. Mereka mencapai final lagi tahun 1977 dan mengalahkan Liverpool 2–1.
Dave Sexton menggantikan Docherty di musim panas 1977 dan membuat tim bermain lebih defensif. Gaya bermain ini tidak disukai suporter, mereka lebih menyukai gaya menyerang Docherty dan Busby. Beberapa pemain dibeli Sexton seperti
Joe Jordan,
Gordon McQueen,
Gary Bailey dan
Ray Wilkins, namun tidak dapat mengangkat United menembus ke papan atas, hanya sekali finis diurutan kedua, dan hanya sekali lolos ke babak final Piala FA, dikalahkan
Arsenal.
1981. Karena tidak meraih gelar, Sexton dipecat pada tahun 1981, walaupun ia memenangkan 7 pertandingan terakhirnya. Dia digantikan manager flamboyan
Ron Atkinson. Dia memecahkan rekor transfer di Inggris dengan membeli
Bryan Robson dari
West Brom. Robson disebut-sebut merupakan pemain tengah terbaik sepeninggal Duncan Edwards. Tim Atkinson memiliki pemain baru seperti
Jesper Olsen,
Paul McGrath dan
Gordon Strachan yang bermain bersama
Norman Whiteside dan
Mark Hughes. United memenangkan Piala FA 2 kali dalam 3 tahun, pada 1983 dan 1985, dan diunggulkan untuk memenangkan liga musim 1985–86 setelah memenangkan 10 pertandingan liga pertamanya, membuka jarak 10 poin dengan saingan terdekatnya sampai Oktober 1986. Penampilan United kemudian menjadi buruk dan United mengakhiri musim di urutan 4 klasemen. Hasil buruk United terus berlanjut sampai akhir musim dan dengan hasil yang buruk yaitu diujung batas degradasi, pada November 1986, Atkinson dipecat. Setelah itu United merekrut pelatih baru, yaitu Sir Alex Ferguson.
Sumber: wikipedia